Tuesday, August 5, 2014

NUBUAT NABI MUHAMMAD DAN AJARAN TAUHID DALAM KITAB AGAMA HINDHU

Seorang Profesor mantan pemeluk Hindu Brahmana dari Bengali India yang telah BERSYAHADAT, Pundit Vedaprakash Upadhyai membedah kitab Weda, Kitab dari agama Hindu berkenaan dengan Kalki Avatar sebagai Amtim Rishi atau Avatar Terakhir atau Reshi Terakhir dengan ciri-ciri yang sangat jelas mengarah kepada Muhammad SAW. Dan bahkan nama beliau Muhammad SAW jelas tercantum dalam bentuk bahasa asli kitab Weda bahasa Sankrit. Adapun manuskrip tersebut adalah sebagai berikut :

bhavishya

Pada naskah di atas, dalam Bhavishya Purana Parv 3, Khand 3, Adhya 3, Shalok 5 – 8, terdapat sebuah kata pada lima kata dari kiri ke kanan baris pertama, yang menjelaskan seorang utusan terakhir yang berasal dari sebuah wilayah yang namanya : Marussthalnivasinan, yaitu daerah padang pasir di semenanjung Arab. Terjemahan bebas tersebut (Ali Akbar, 1987:29-30) adalah “Lalu seorang yang buta huruf dengan nama kehormatan Guru, yang bernama Muhammad, setia sekali terhadap pengikutnya.Raja (bhoja dalam sebuah pemandangan), kepada siapa Dewa Besar, penduduk Arab, mensucikan diri dengan air Gangga, dan dengan lima hal dari gembala lembu menyampaikan sandal kayu dan berdoa untuknya. Oh penduduk Arabia dan Tuhan dari yang suci, kepada siapa aku memuja. Oh, kepada siapa yang telah menemukan banyak jalan dan cara untuk mennghancurkan syaitan di muka bumi ini. Oh, yang benar-benar buta huruf dari kumpulan orang yang buta huruf. Oh, orang yang tidak berdosa, semangat keimanan dan yang sempurna kebaikannya, yang menjadi pujaanku. Terimalah aku pada telapak kakimu”.
Dan pada naskah berikut ini, dalam Atharva Veda, Khanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3 :

Atharva

Terjemahannya : “Oh, orang-orang, dengarkan ini baik-baik. Orang yang terpuji akan datang di antara kamu. Kita letakkan para pendatang di tempat penampungan dari enampuluh ribu dan sembil puluh musuh yang bertekuk lutut bersama duapuluh unta yang menempatkan posisinya menyentuh surga dan sedikit di bawahnya. Dia memberi Mamah Rishi ratusan keping emas, puluhan bola putar, tigaratus kuda Arab, dan sepuluh ribu lembu”.

Pada naskah lain, dalam Bhavisa Purana –; Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3,Shalokas 10 – 27 : “Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. Agama kebenaran akan memimpin dunia ini. Dia diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikutnya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan ibadah, mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil Musalaman (Perantara kedamaian)”.

Dalam Atharvaveda 20 Hymn 127 Shlokas 1 – 14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian, yaitu :

- Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa (Bahasa Sansekerta). “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yang terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yang terpuji. Ia juga disebut “Kaurama” yang bisa berarti : pangeran kedamaian,dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah) atau pangeran kedamaian yang hijrah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. (Catatan : Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad melakukan Fathul Makkah yaitu sekitar 60.000 orang).

- Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. (Penjelasan bahwa tokoh yang dimaksud ini jelas bukan dari golongan Brahmana, tapi seorang asing di luar India).

- Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung.

- Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda atau Rebb (bahasa Sansekerta) artinya orang yang terpuji.


Dalam Atharvaveda 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : “akkaru” yang artinya : “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. (Dalam Shiroh Nabi, hal ini merujuk pada perang Ahzab dimana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah).
Dalam Atharvaveda 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu (Avatar ini) akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. (Dalam catatan sejarah bahwa nabi Muhammad adalah seorang yatim sejak lahir dan yang akan mengalahkan kepala-suku-suku dari suku-suku di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku).

Dalam Rigveda 1 Hymn 53 : 9, Nabi dipanggil dengan sebutan “Suslama” yang artinya adalah : orang yang terpuji.
Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. (Dalam catatan sejarah bahwa Nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah).

Dalam Samaveda Uttararchikav Mantra 1500 dinyatakan bahwa Almahdi akan dianugrahi undang-undang abadi. (Penjelasan, bahwa undang-undang abadi atau undang-undang akhir zaman ini adalah mengacu kepada Al Qur’anul Karim yang diturunkan melalui nabi Muhammad SAW).

Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avatar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat dari Shiva (Buraq, saat peristiwa Isra’ mi’raj). Dia akan menaiki kuda putih (kuda kesayangan Rasulullah) sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia. (Penjelasan, bahwa Visnuyash dalam agama Hindu berarti Rumah Tuhan, atau dalam bahasa Arab Baitullah).

Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash

Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Vishnubaghat pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar. (Penjelasan, Sambala dalam bahasa Sansekerta berarti tempat atau daerah aman dan damai, sama makna dengan kata Makkah Mukarromah, Makkah Darul Aman dalam ajaran Islam. Dan Vishnubaghat dalam bahasa Sansekerta berarti hamba Vishnu-nama Tuhan bagi orang Hindu, sama arti dengan nama ayahanda Rasulullah SAW yaitu Abdullah yang artinya juga hamba Allah, sebagai salah satu pemimpin di sukunya yaitu suku Quraisy).

Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya mengalahkan orang-orang jahat

Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang

Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Vishnuyash dan dalam rumah Summani Kalki Autar akan lahir. (Penjelasan, Summani adalah berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti orang yang sangat setia, sama arti dengan nama ibunda Rasulullah SAW yaitu Aminah yang artinya kurang lebih sama).

Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop. (Penjelasan: Hal ini sesuai dengan tanggal kelahiran nabi Muhammad SAW terlahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal).

Dalam kitab suci agama bangsa Parsi kuno (Zoroaster), yang mana sama tua atau mungkin lebih tua dari agama Hindu. Mereka dalam praktiknya menyembah api abadi, yang kemudian api ini mati setelah terutusnya Rasulullah SAW, sebagai bentuk pengkoreksian kesalahan bentuk ibadah yang dilakukan bangsa Parsi, sebagaimana bangsa Bani Israil pada zaman nabi Musa as yang menyembah patung sapi (sekarang menjadi bagian hewan suci bagi umat Hindu). Dalam buku Israel and the Prophecies of the Holy Qur’an (Ali Akbar, 1987:30-32) dituliskan informasi bahwa ada dua kumpulan kitab suci bagi bangsa Parsi sebagai penganut Zoroaster, yaitu Dasatir dan Zand Avestra. Di Dasatir 14, dihubungkan dengan nama Sasanll yang dihubungkan dengan nubuwwah kedatangan nabi Muhammad SAW, yang terjemahannya : “Ketika Bangsa Parsi tenggelam ke dalam suasana moral yang rendah, seorang manusia akan dilahirkan di Arabia, yang diikuti dengan runtuhnya singgasana agama dan semuanya yang ada sebelumnya. Kejayaan dan kemegahan Parsia akan diungguli. Rumahnya (maksudnya Ka’bah) berdiri dan semua pujaan yang ada akan tergeser olehnya, dan orang-orang akan bersembahyang menghadapnya ( Ka’bah). Pengikutnya akan menaklukkan kota Parsis dann Taus dan Balakh dann tempat-tempat besar disekitarnya. Orang-orang akan bertikai satu sama lain. Orang-orang Persia yang bijaksana dan lainnya akan bergabung dengan pengikutnya”.

Dari uraian di atas, pasti kita akan tercengang, mengapa bisa kitab-kitab kuno membicarakan tentang janji kedatangan seseorang yang ditunggu kehadirannya dengan nama-nama yang berbeda, baik itu dengan istilah Parakletos, Perikalutas, Budha Agung, Maitreya, Kalki Avtar, Narasangsa, Kaurama, Mama Rishi, Washwereda, Rebb, Akkaru, Suslama, dan lain sebutan yang kemungkinan belum terungkap. Bisa jadi suku-suku kuno yang ada di dunia ini (Aztec, Maya, Inca, dan sebagainya) memiliki istilah lain untuk menyebutkan sebuah ramalan (baca : Nubuwwah) tentang kedatangan seorang yang membawa perubahan yang mana ajarannya kekal, kitab yang di bawanya juga kekal hingga akhir zaman. Kita (seorang muslim) sering memahami bahwa nabi dan rasul Allah itu hanya sedikit, padahal dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa utusan Allah (nabi) itu sejumlah 124.000 orang sebelum diutusnya Muhammad SAW. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Allah dalam Al Qur’an surat Fathir ayat 24, yang artinya “Dan tidaklah ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan”, atau pada surat Yunus ayat 47, yang artinya “Tiap-tiap umat mempunyai rasul/utusan”, atau pada surat An Nisa’ ayat 164, yang artinya “Dan (Kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu”.

KITAB HINDU UPANISHAD, Chandogya Upanishad ch. 6 ; sec. 2 ; v. 1 Menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu. Shvetashatara Upanishad ch. 6 ; v. 9 Menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya Tuan dan pelindung. Shvetashatara Upanishad ch. 4 ; v. 19 Menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia. Shvetashatara Upanishad ch. 4 ; v. 19 Juga menyatakan Tuhan tidak bisa dilihat dan tidak ada orang yang mampu melihat dengan mata
DALAM KITAB HINDU YANG DIANGGAP PALING SERING DIBACA: Bhagavad Gita ch. 10 ; v. 3 Menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tidak ada permulaan. Tuhan seru sekalian alam. DALAM KITAB UTAMA HINDU Yajur Veda ch. 32 ; v.3 Menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah. Yajur Veda ch. 40 ; v. 8 Menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan Dia suci.

Kandungan sebagian yang masih orisinil dari kitab hindu tersebut SESUAI DENGAN QS. AL IKHLAS (112) : 1 - 4
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah. Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.


Namun akan timbul pertanyaan bagaimanakah umat Hindu yang sekarang apakah masih mentauhidkan Tuhan, seperti yang umat islam lakukan?

Dengan Kebenaran Islam, Seorang Penginjil Jadi Mualaf

"Saya menjadi Muslim sebab ada banyak alasan baik, namun yang terpenting, saya ingin dekat dengan Tuhan dan menerima pengampunan dan penyelamatan abadi," tulis Ismail Abu Adam di akun YouTube miliknya. Padahal jauh sebelum menyatakan itu, Ismail yang awalnya penganut Kristen taat, ingin melakukan misi penginjilan ke komunitas Muslim yang selama ini ia pikir harus diselamatkan.

"Saya lahir besar sebagai Kristen. Tetapi dasar saya adalah Katholik Roma," kata Ismail. "Saya selalu meyakini Yesus adalah Tuhan dan saya berikan hidup saya kepadanya," tuturnya.


Ismail meyakini Yesus adalah penyelamat dan ia juga mempercayai peristiwa kematian, penyaliban hingga kebangkitan Yesus. "Juga konsep dosa asal, seratus persen semua itu saya yakini sebagai kata-kata tuhan," ungkap Ismail.

Sebagai penganut taat, ia pergi ke gereja setiap minggu dan aktif dalam kegiatan peribadatan. Bahkan ia kerap mengkotbahi teman-temanya dan mengajak mereka yang berbeda keyakinan untuk mempercayai agama yang ia anut.
Pada awal usia 20-an, Ismail mulai tertarik melebarkan kotbah ke umat Muslim. "Saya besar, tinggal di Amerika Utara. Di sana saya sangat jarang bertemu Muslim, yang ada hanyalah kaukasia dan kristen, jadi saya ingin menyakskan Kristen bisa disebarkan ke komunitas Muslim," ujarnya.
Sebelum benar-benar turun ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan Muslim, Ismail memutuskan mengawali dari dunia maya. Ia mencoba mencari celah bagaimana Kristen bisa disebarkan lewat media tersebut.

Ketika menelusuri internet itulah ia menemukan dan menyaksikan video yang ia anggap menarik; debat antara seorang Muslim dan penginjil. Muslim itu dari Afrika Selatan bernama Ahmad Deedat. Lewat debat, Ismael menyadari bila ia sangat paham injil. "Ia selalu menang dan mampu mematahkan serta membuat sanggahan jitu terhadap penginjil dari setiap aspek," tutur Ismael.

"Ia mematahkan argumen bahwa dosa asal itu tidak ada, bahwa Kristen bukan kata-kata Tuhan, serta menunjukkan bahwa Kristen adalah doktrin yang salah karena dibuat oleh intepretasi selip, sudah mengalami fabrikasi, modifikasi ditambah dan juga dikurangi oleh penulisnya," kata Ismail lagi.

Dedat, menurut Ismail, juga menyinggung doktrin trinitas, kebangkitan, penyaliban. "Terasa betul argumen lawan (penginjil-red) sangat lemah dan mudah dipatahkan. Harus saya akui, jujur saya tidak suka Ahmad Deedat saat itu," ungkap Ismail.

Ia bahkan frustasi dengan pembicara dari kubu Kristen. "Ia memegang gelar PhD di bidang teologi Kristen, tapi ia tak bisa mematahkan balik argumen Ahmad Deedat yang hanya bicara sendiri dan hanya didukung oleh Al Qur'an."

Saat itu Ismael berpikir Deedat tentu menggunakan Injil untuk membantah doktrin Kristen. Ia pun tergugah untuk mempelajari Kristen lebih lanjut dengan semangat kelak ia akan membantah argumen-argumen Ahmad Deedat.

Ismael mengaku tipe orang dengan pemikiran skeptis. "Saya sulit percaya dan meyakini sesuatu jadi saya perlu memelajari dan menyelediki sendiri untuk memahami dan meyakini sesuatu," ujarnya.

Saat memutuskan untuk lebih mendalami Kristen ia memilih dari prespektif Islam. "Sebelumnya saya tak pernah melakukan itu, memelajari Kristen dari prespektif selain Kristen dan Deedat benar-benar mengonfrontasi pemahaman saya," ungkap Ismail.

Ismail pun mengkaji Injil dan doktrin Kristen dari Islam. Ia memelajari keabadian, konsep trinitas, penyaliban Yesus, konsep juru selamat hingga kebangkitan, dosa asal. "Apakah benar injil adalah kata-kata tuhan," tuturnya.

Ketika mendalami Al Qur'an Ismail menyadari bahwa argumen Deedat ternyata benar. "Saya tiba-tiba merasa berada di jalan yang salah. Kristen bukanlah kata-kata Tuhan. Ini benar-benar sebuah tamparan keras bagi saya" kata Ismail.

"Saya telah menganut Kristen bertahun-tahun, saya lahir sebagai Kristen dan menjadi seorang Katholik selama 20 tahun, tiba-tiba semua yang saya yakini berbalik dari atas ke bawah. Tentu ini merupakan guncangan besar," tuturnya.

Saat itu belum timbul keinginan Ismail untuk menjadi Muslim. "Yang saya inginkan saat itu mengetahui secara mendasar kebenaran sesungguhnya," ungkapnya.

Islam pun mulai ia pelajari. Dari sana ia memahami Muslim hanya mempercayai satu tuhan dalam konsep bernama tauhid. Monoteisme, itulah kesimpulan yang ia peroleh dari agama Islam. "Mereka memanggil tuhan dengan Allah, mereka percaya Yesus adalah nabi, seorang messiah yang mengabarkan kebenaran saat dibangkitkan lagi, itu juga keyakinan besar yang saya anut," kata Ismail.

Lebih dalam mengkaji, Ismael menemukan konsep pengampunan dan penyelamatan Tuhan. Ia memahami pengampunan dalam Islam diperoleh dengan cara beriman kepada Tuhan, melakukan ajaran-Nya dan berbuat kebaikan sebagai wujud iman.

Ismail juga mengetahui bahwa Muslim mempercayai ada nabi setelah Isa yakni Muhammad. "Mereka meyakini itu sebagai kata-kata Tuhan dan semua ada dalam kitab yakni Al Qur'an," ujarnya. "Ini sesuatu yang baru bagi saya. Saya pernah tahu Islam, tapi tidak mendetail."

Saat itu Ismail mengaku mulai muncul rasa suka terhadap Islam. "Muslim mempercayai keberadaan Yesus. Bagi saya itu adalah sebuah tautan antara Islam dan Kristen dan itu membuat saya merasa nyaman. Saya seperti menemukan batu pijakan," tutur Ismael.

Begitu mengetahui bagaimana Muslim meyakini Tuhannya, bagaimana Nabi diutus membawa pesan, Ismail merasa dilahirkan untuk mempercayai itu. Ia pun memutuskan pergi ke masjid. "Saat itu saya pindah ke kota kecil dan di kota itu ada sebuah masjid. Saya ketuk pintunya dan berkata saya ingin berbicara dengan seseorang tentang Islam," tutur Ismail.

Setelah itu Ismail rutin meyambangi masjid tersebut saban minggu untuk berdiskusi dengan seorang imam di sana. Sang imam memberinya buku-buku bacaan tentang Islam dan juga biografi Rasul Muhammad. saw. "Ia meladeni dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan saya," kata Ismail.

Hingga suatu hari, sang Imam berkata kepadanya "Saya tidak ingin kamu menjadi Muslim kecuali kamu benar-benar yakin dengan agama ini." Mendengar itu Ismael lagi-lagi mengaku terkejut. "Selama saya menjadi Kristen saya selalu bertemu kotbah dan juga berkotbah untuk mengajak seseorang menjadi Kristen. Setiap Kristen selalu mencoba mempengaruhi seseorang menjadi Kristen," tuturnya. "Hampir tidak mungkin Kristen berkata, 'Saya tidak ingin kamu menjadi Kristen kecuali kamu yakin dan kembalilah kepada saya jika kamu sudah yakin'."

Ismail justru tertantang dengan ucapan sang imam. Apakah ini memang jalan sesungguhnya? "Ini justru menggelitik saya untuk mengetahui apakah Islam itu memang yang benar, yang harus diyakini? Sungguh tak ada yang memaksa saya untuk menjadi Muslim," tuturnya. "Saya melihat dalam Islam terdapat kebenaran dan itu tampak jelas sebagai cara hidup yang diinginkan Tuhan bagi saya," ujarnya.

Ketika Ismail mengingat Injil kembali, justru ia menemukan fakta Yesus yang diyakini sebagai tuhan tak pernah mengklaim dirinya adalah tuhan dan menyeru pengikutnya untuk menyembahnya. Membandingkan lebih jauh lagi, dalam Al Qur'an, Ismail menemukan janji pengampunan Allah akan diberikan bagi orang yang beriman, namun di Injil, kata 'janji' itu tak ada.

"Pengampunan dan penyelamatan diberikan Allah karena Ia mencintaimu, karena engkau bertobat, beriman kepadanya dan melakukan apa yang ia kehendaki. Itu sungguh jelas dan sederhana," kata Ismail. Sementara di Kristen, menurut Ismail, penyelamatan cukup sulit bagi pemeluknya.

"Pertama anda harus meyakini dahulu peristiwa pembunuhan kejam dan penyaliban seseorang yang tak berdosa, di mana darah ditumpahkan demi menyelamatkan dosa anda. Anda diciptakan dengan dosa asal. Tuhan menempatkan diri anda di dunia bersama dosa dalam hati atau jiwa anda. Semua itu justru tidak mencerminkan keadilan Tuhan," paparnya.

Ismail menilai pengampunan dan penyelamatan di Islam lebih masuk akal. "Pengampunan adalah milik Tuhan, pemberian Tuhan karena cinta, karena kita meminta kepada-Nya, karena kita meyakini-Nya," ujarnya. "Memang di Injil juga ada kata-kata yang mengandung kebenaran. Tetapi Islam lebih superior dan secara logika benar. Bagi saya itu sangat mengagumkan," imbuhnya.
Padahal selama ini Ismail selalu membayangkan Islam sebagai agama kekerasan, seperti menganjurkan pembunuhan. "Tapi ketika saya membaca Al Qur'an saya menemukan banyak ketenangan, kalimat mengandung kedamaian, kesunyian dan pencerahan. Karena itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim.

Kini Ismael meyakini Allah adalah tuhannya dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada-Nya. "Ia adalah raja sekaligus penyelamat saya di dunia dan akhirat. Dengan ini saya pun meyakini Yesus membenarkan ajaran Yesus sebagai seorang Muslim," ujarnya.

Saat ini Ismael mengambil disiplin Kajian Islam di perguruan tinggi. Dalam sepuluh tahun terakhir ia telah bepergian ke enam negara bermayoritas Muslim dan membaca puluhan buku-buku tentang Islam dan Perbandingan Agama. Ia bahkan sudah cukup fasih untuk berbincang dalam Bahasa Arab. Dalam akun YouTube-nya Ismail menulis, "Saya mencintai Allah karena Ia yang pertama kali mencintai saya." (fn/rk) ww.suaramedia.com

Monday, January 6, 2014

Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!

DR. Keith L. Moore  MSc, PhD, FIAC, FSRM adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.

Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :

“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”

Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”

“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.

“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun: 13-14]

Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.

Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.

Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.

Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.

Padahal pada masa itu belum di temukan mikroskop dan lensa.

Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar.

Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.


sumber:islampos