bhavishya
Pada naskah di atas, dalam Bhavishya Purana Parv 3, Khand 3, Adhya 3, Shalok 5 – 8, terdapat sebuah kata pada lima kata dari kiri ke kanan baris pertama, yang menjelaskan seorang utusan terakhir yang berasal dari sebuah wilayah yang namanya : Marussthalnivasinan, yaitu daerah padang pasir di semenanjung Arab. Terjemahan bebas tersebut (Ali Akbar, 1987:29-30) adalah “Lalu seorang yang buta huruf dengan nama kehormatan Guru, yang bernama Muhammad, setia sekali terhadap pengikutnya.Raja (bhoja dalam sebuah pemandangan), kepada siapa Dewa Besar, penduduk Arab, mensucikan diri dengan air Gangga, dan dengan lima hal dari gembala lembu menyampaikan sandal kayu dan berdoa untuknya. Oh penduduk Arabia dan Tuhan dari yang suci, kepada siapa aku memuja. Oh, kepada siapa yang telah menemukan banyak jalan dan cara untuk mennghancurkan syaitan di muka bumi ini. Oh, yang benar-benar buta huruf dari kumpulan orang yang buta huruf. Oh, orang yang tidak berdosa, semangat keimanan dan yang sempurna kebaikannya, yang menjadi pujaanku. Terimalah aku pada telapak kakimu”.
Dan pada naskah berikut ini, dalam Atharva Veda, Khanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3 :
Atharva
Terjemahannya : “Oh, orang-orang, dengarkan ini baik-baik. Orang yang terpuji akan datang di antara kamu. Kita letakkan para pendatang di tempat penampungan dari enampuluh ribu dan sembil puluh musuh yang bertekuk lutut bersama duapuluh unta yang menempatkan posisinya menyentuh surga dan sedikit di bawahnya. Dia memberi Mamah Rishi ratusan keping emas, puluhan bola putar, tigaratus kuda Arab, dan sepuluh ribu lembu”.
Pada naskah lain, dalam Bhavisa Purana –; Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3,Shalokas 10 – 27 : “Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. Agama kebenaran akan memimpin dunia ini. Dia diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikutnya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan ibadah, mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil Musalaman (Perantara kedamaian)”.
Dalam Atharvaveda 20 Hymn 127 Shlokas 1 – 14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian, yaitu :
- Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa (Bahasa Sansekerta). “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yang terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yang terpuji. Ia juga disebut “Kaurama” yang bisa berarti : pangeran kedamaian,dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah) atau pangeran kedamaian yang hijrah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. (Catatan : Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad melakukan Fathul Makkah yaitu sekitar 60.000 orang).
- Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. (Penjelasan bahwa tokoh yang dimaksud ini jelas bukan dari golongan Brahmana, tapi seorang asing di luar India).
- Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung.
- Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda atau Rebb (bahasa Sansekerta) artinya orang yang terpuji.
Dalam Atharvaveda 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : “akkaru” yang artinya : “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. (Dalam Shiroh Nabi, hal ini merujuk pada perang Ahzab dimana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah).
Dalam Atharvaveda 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu (Avatar ini) akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. (Dalam catatan sejarah bahwa nabi Muhammad adalah seorang yatim sejak lahir dan yang akan mengalahkan kepala-suku-suku dari suku-suku di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku).
Dalam Rigveda 1 Hymn 53 : 9, Nabi dipanggil dengan sebutan “Suslama” yang artinya adalah : orang yang terpuji.
Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. (Dalam catatan sejarah bahwa Nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah).
Dalam Samaveda Uttararchikav Mantra 1500 dinyatakan bahwa Almahdi akan dianugrahi undang-undang abadi. (Penjelasan, bahwa undang-undang abadi atau undang-undang akhir zaman ini adalah mengacu kepada Al Qur’anul Karim yang diturunkan melalui nabi Muhammad SAW).
Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avatar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat dari Shiva (Buraq, saat peristiwa Isra’ mi’raj). Dia akan menaiki kuda putih (kuda kesayangan Rasulullah) sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia. (Penjelasan, bahwa Visnuyash dalam agama Hindu berarti Rumah Tuhan, atau dalam bahasa Arab Baitullah).
Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Vishnubaghat pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar. (Penjelasan, Sambala dalam bahasa Sansekerta berarti tempat atau daerah aman dan damai, sama makna dengan kata Makkah Mukarromah, Makkah Darul Aman dalam ajaran Islam. Dan Vishnubaghat dalam bahasa Sansekerta berarti hamba Vishnu-nama Tuhan bagi orang Hindu, sama arti dengan nama ayahanda Rasulullah SAW yaitu Abdullah yang artinya juga hamba Allah, sebagai salah satu pemimpin di sukunya yaitu suku Quraisy).
Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya mengalahkan orang-orang jahat
Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Vishnuyash dan dalam rumah Summani Kalki Autar akan lahir. (Penjelasan, Summani adalah berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti orang yang sangat setia, sama arti dengan nama ibunda Rasulullah SAW yaitu Aminah yang artinya kurang lebih sama).
Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop. (Penjelasan: Hal ini sesuai dengan tanggal kelahiran nabi Muhammad SAW terlahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal).
Dalam kitab suci agama bangsa Parsi kuno (Zoroaster), yang mana sama tua atau mungkin lebih tua dari agama Hindu. Mereka dalam praktiknya menyembah api abadi, yang kemudian api ini mati setelah terutusnya Rasulullah SAW, sebagai bentuk pengkoreksian kesalahan bentuk ibadah yang dilakukan bangsa Parsi, sebagaimana bangsa Bani Israil pada zaman nabi Musa as yang menyembah patung sapi (sekarang menjadi bagian hewan suci bagi umat Hindu). Dalam buku Israel and the Prophecies of the Holy Qur’an (Ali Akbar, 1987:30-32) dituliskan informasi bahwa ada dua kumpulan kitab suci bagi bangsa Parsi sebagai penganut
Dari uraian di atas, pasti kita akan tercengang, mengapa bisa kitab-kitab kuno membicarakan tentang janji kedatangan seseorang yang ditunggu kehadirannya dengan nama-nama yang berbeda, baik itu dengan istilah Parakletos, Perikalutas, Budha Agung, Maitreya, Kalki Avtar, Narasangsa, Kaurama, Mama Rishi, Washwereda, Rebb, Akkaru, Suslama, dan lain sebutan yang kemungkinan belum terungkap. Bisa jadi suku-suku kuno yang ada di dunia ini (Aztec, Maya, Inca, dan sebagainya) memiliki istilah lain untuk menyebutkan sebuah ramalan (baca : Nubuwwah) tentang kedatangan seorang yang membawa perubahan yang mana ajarannya kekal, kitab yang di bawanya juga kekal hingga akhir zaman. Kita (seorang muslim) sering memahami bahwa nabi dan rasul Allah itu hanya sedikit, padahal dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa utusan Allah (nabi) itu sejumlah 124.000 orang sebelum diutusnya Muhammad SAW. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Allah dalam Al Qur’an surat Fathir ayat 24, yang artinya “Dan tidaklah ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan”, atau pada surat Yunus ayat 47, yang artinya “Tiap-tiap umat mempunyai rasul/utusan”, atau pada surat An Nisa’ ayat 164, yang artinya “Dan (Kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu”.
KITAB HINDU UPANISHAD, Chandogya Upanishad ch. 6 ; sec. 2 ; v. 1 Menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu. Shvetashatara Upanishad ch. 6 ; v. 9 Menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya Tuan dan pelindung. Shvetashatara Upanishad ch. 4 ; v. 19 Menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia. Shvetashatara Upanishad ch. 4 ; v. 19 Juga menyatakan Tuhan tidak bisa dilihat dan tidak ada orang yang mampu melihat dengan mata
DALAM KITAB HINDU YANG DIANGGAP PALING SERING DIBACA: Bhagavad Gita ch. 10 ; v. 3 Menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tidak ada permulaan. Tuhan seru sekalian alam. DALAM KITAB UTAMA HINDU Yajur Veda ch. 32 ; v.3 Menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah. Yajur Veda ch. 40 ; v. 8 Menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan Dia suci.
Kandungan sebagian yang masih orisinil dari kitab hindu tersebut SESUAI DENGAN QS. AL IKHLAS (112) : 1 - 4
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah. Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Namun akan timbul pertanyaan bagaimanakah umat Hindu yang sekarang apakah masih mentauhidkan Tuhan, seperti yang umat islam lakukan?
No comments:
Post a Comment